"MAN JADDA WA JADDA" SETIAP USAHA YANG SUNGGUH-SUNGGUH PASTI AKAN BERHASIL NOTHING IMPOSSIBLE: PENAWARAN DAN PERMINTAAN WISATA CURUG PANGLEBUR GONGSO DESA GONDANG KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

Rabu, 23 April 2014

PENAWARAN DAN PERMINTAAN WISATA CURUG PANGLEBUR GONGSO DESA GONDANG KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL



    Gambaran umum Curug Panglebur Gongso.
Curug Panglebur Gongso atau juga disebut oleh warga sekitar sebagai Curug Gonso, berada di kaki bukit Gunung Ungara, tepatnya di Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah. Terletak sekitar 10 km ke arah utara dari obyek wisata Candi Gedung Songo. Untuk menuju lokasi curug ini cukup mudah dan dapat di dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum dengan kondisi jalan yang sudah beraspal dan berkelok-kelok. Akses jalan menuju ke curug ini  bisa ditempuh melalui Boja-Limbangan, atau dari arah Sumowono turun menuju Limbangan. Hanya saja memang untuk angkutan umum di daerah tersebut sangat jarang. Bila dari terminal Sumowono naik angkutan umum menuju Limbangan dengan tarif Rp 3000 sekali jalan Turun di desa Gondang. Alternatif lain bisa menyewa ojek atau menumpang kendaraan bak terbuka yang banyak mangkal di terminal tersebut.  Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan berjlan kaki dari area parkir menuju area curug dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Mitos yang ada menyebutkan bahwa air terjun ini dulunya merupakan bekas pertapaan Aditya Kumbokarno, tokoh dalam pewayangan ramayana yang berujud raksasa tapi berhati ksatria, dalam usahanya melebur dosa yang gugur dalam pertempuran membela negaranya, Alengka. Nama "Panglebur Gongso" sendiri diambil dari ksatrian Kumbokarno berasal. Sebelum pergi raksasa ini meninggalkan jejak kaki yang sampai sekarang masih terlihat dibebatuan atas grojoggan. Selain itu terdapat juga sebuah goa, yang terletak di kanan bawah curug, yang menurut mitos masyarakat setempat tembus sampai kemasjid demak. Goa ini pada suatu kesempatan pernah dieksplorasi oleh beberapa mahasiswa yang hingga kedalaman 100 m tapi masih belum kelihatan ujungnya.


Penawaran (supply) wisata
Penawaran wisata merupakan produk yang diberikan kepada wisatawan untuk dapat dinikmati. Selanjutnya dijelaskan oleh Mc Itosh (1995:77) bahwa aspek produk wisata dapat digolongkan kedalam empat kategori yaitu:
a. Sumber daya alam, yang terdiri dari : udara, iklim, pegunungan, lembah,
flora dan fauna, mata air, pantai, pemandangan alam.
b.Infrastrutur, yang terdiri dari : sistem instalasi air bersih, sistem  pembuangan air limbah, jalur gas, sistem listrik dan telekomunikasi, sistem drainase. Fasilitas lainnya yang mencakup jalan raya, pelabuhan udara, kereta api, jalan, tempat parkir, taman, lampu jalan, pelabuhan laut, stasiun bis dan kereta apai, hotel, motel, restauran, pusat perbelanjaan, museum, tempat hiburan, pertokoan.
c. Transportasi yang terdiri dari pesawat terbang, kapal laut, kereta api, bis,
taksi, trem.
d. Sumber daya kebudayaan dan keramahtamahan.
Menurut Pearce (1989:78) elemen penawaran wisata dapat dikelompokkan ke dalam :
a. Atraksi, yang terdiri dari: alam (pemandangan, flora dan fauna, iklim, cagar
alam); buatan manusia (tempat ibadah, monumen, bangunan peninggalan bersejarah, museum); budaya (musik, bahasa, nyanyian rakyat, tarian, upacara adat, perayaan tradisional).
b. Akomodasi yang terdiri dari : hotel, motel.
c.Fasilitas pendukung, yang terdiri dari: pelayanan pendukung (pusat perbelanjaan, toko suovenir); fasilitas lainnya (apotik, restoran, bank, rumah
sakit).
d. Prasarana, yang terdiri dari: prasarana transportasi (jalan, pelabuhan, stasiun
          kereta api, pelabuhan udara); utilitas (listriksaluran pembuangan air kotor, air bersih.
e. Transportasi, yang terdiri dari: rute angkutan, moda angkutan.
Secara lebih spesifik dan operasional dikemukakan oleh Gunn (1994:77), yang mengelompokkan aspek penawaran wisata ke dalam: atraksi wisata,
    transportasi wisata, jasa wisata, dan informasi serta promosi wisata.

Gambaran penawaran (supply) wisata di Curug Penglebur Gongso.
a.       Atraksi Wisata.
Atraksi wisata yang ditawarkan oleh Curug Panglebur Gongso berupa air terjun dengan ketinggian 7 meter yang berada di tengah hutan. Pemandangan saat menuju ke lokasi wisata ini sangat menarik, berupa persawahan, sungai yang sangat jernih, serta rimbunnya pepohonan yang masih banyak di sekitar air terjun. Di kawasan wisata Curug Panglebur Gongso juga terdapat goa alami yang konon katanya ujungnya di Masjid Demak serta bumi perkemahan yang luas untuk kegiatan diluar seperti pramuka.
b.      Sarana Wisata dan Fasilitas Pendukung.
Akomodasi atau sarana wisata yang terdapat di kawasan Curug Panglebur Gongso antara lain area parkir, warung penjual makanan, dan sarana ibadah masjid yang tidak begitu jauh dari area parkir. Untuk tempat penginapan seperti hotel atau sejenisnya nampaknya belum tersedia di kawasan wisata ini. Toko oleh-oleh khas daerah juga belum ditemukan di sekitar obyek wisata. Jadi secara umum sarana wisata yang tersedia di sekitar obyek wisata Curug Panglebur Gongso termasuk masih kurang.
c.       Aksesbilitas dan Transportasi.
Dalam rangka untuk menjangkau tujuan wisata serta obyek wisata diperlukan akses jalan dan moda transportasi yang memadai sehingga memperlancar perjalanan wisata. Akses jalan menuju ke curug Panglebur Gongso  dapat ditempuh melalui Boja – Limbangan, atau dari arah Sumowono turun menuju Limbangan. Untuk kondisi jalan berupa aspal berkelok yang kondisinya saat ini kurang baik karena banyak sekali lobang di jalan tersebut. Transportasi umum yang melintasi kawasan obyek wisata ini jumlahnya sangat terbatas, untuk transportasi dapat menyewa ojek yang ada di Limbangan atau di Sumowono. Tentu harga ojek lebih mahal jika dibandingkan angutan umum biasa. Selain ojek dan transportasi umum disini juga tersedia kendaraan bak terbuka yang banyak melintasi jalan raya Limbangan-Sumowono wisatawan dapat merasakan sensasi menaiki mobil terbuka dengan pemandangan alam yang indah sepanjang jalan. Namun yang paling nyaman untuk mengunjungi obyek wisata ini adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
d.      Informasi dan Promosi.
Promosi dan informasi merupakan bagian penting dari pengembangan pariwisata. Untuk informasi dan promosi di obyek wisata Curug Panglebur Gongso hanya berupa spanduk arah menuju obyek wisata ini. informasi dan promosi oleh pihak terkait belum banyak dikembangkan sehingga banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui obyek wisata ini, oleh karena itu diperlukan informasi dan promosi yang intensif dari semua pihak agar obyek wisata ini dapat berkembang secara intensif.
Kesimpulan dari penawaran wisata yang terdapat di curug Panglebur Gongso termasuk masih kurang, hal ini terlihat dari sarana penginapan yang belum tersedia, transportasi umum yang belum tersedia, aksesbilitas jalan yang kondisinya kurang terawat, serta informasi dan promosi yang dirasa masih sangat kurang.

Permintaan (demand) wisata.
Permintaan wisata pada dasarnya merupakan orang-orang yang ingin
melakukan perjalanan wisata. Menurut Mathieson dan Wall (1982:57) permintaan
wisata terdiri dari tiga jenis yaitu:
a.       Permintaan efektif atau permintaan aktual wisatawan yang sedang menikmati fasilitas pariwisata misalnya orang-orang yang sedang melakukan perjalanan
b.      Permintaan tertahan (suppressed demand) merupakan seluruh atau sebagian masyarakat yang tidak melakukan perjalanan karena alasan tertentu. Dua alasan yang membentuk permintaan tertahan yaitu: pertama; permintaan potensial, mereka yang ingin bepergian tetapi tidak dilakukan karena belum
mempunyai daya beli saat itu. Jika seandainya nanti memperoleh kenaikan
pendapatan maka permintaan potensial ini akan berubah menjai permintaan
efektif. Kedua; permintaan tertunda, dimana golongan ini mampu membayar, tetapi karena alasan tertentu menunda perjalanan. Jika alasan
menunda tidak ada, maka permintaan tertunda ini akan menjadi permintaan
efektif.
c. Tidak ada permintaan. Mereka yang termasuk kategori ini adalah mereka
yang tidak ada dan tidak mau mengadakan perjalanan (no demand) Berdasar pemikiran tersebut, maka pengembangan pariwisata diharapkan menjadikan orang yang semula hanya ingin berwisata menjadi secara nyata melakukan perjalanan wisata, sedangkan orang yang sedang/ sudah melakukan perjalanan wisata juga diha diharapkan untuk mengadakan perjalanan lagi pada kesempatan yang akan datang.
Menurut Pearce (1989:37), permintaan wisata yang efektif dapat diukur dengan jumlah wisatawan, yaitu jumlah wisatawan yang meninggalkan atau mengunjungi suatu negara, kawasan atau kota, menggunakan moda transportasi tertentu, melakukan aktifitas wisata tertentu atau sejumlah aktifitas lainnya seperti bermalam pada jenis akomodasi tertentu atau mengunjungi taman nasional. Dengan demikian kebutuhan wisatawan tersebut meliputi, antara lain : atraksi wisata dan aktifitas wisata, jasa wisata, transportasi, dan informasi wisata.
Jumlah permintaan perjalanan wisata ke tujuan wisata secara khusus merupakan hal penting bagi siapapun yang berkecimpung dalam dunia pariwisata. Data permintaan yang sangat penting adalah 1) jumlah kedatangan wisatawan, 2) moda transportasi apa yang digunakan, 3) berapa lama tinggal dan jenis akomodasi apa yang dipilih oleh wisatawan, 4) berapa jumlah uang yang dibelanjakan
Gambaran Permintaan (demand) wisata di Curug Penglebur Gongso.
a. Lama berwisata
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sebanyak 65% pengunjung rata-rata berada di destinasi pariwisata Curug Panglebur Gongso selama 2 sampai 3 jam. Wisatawan lebih banyak menghabiskan waktu untuk mandi dibawah air terjun dan menikmati pemandangan. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menjadi tolak ukur ketertarikan wisatawan terhadap suatu destinasi pariwisata, sehingga dapat juga digunakan sebagai indikator penilaian daya tarik obyek. Sejauh mana kegiatan/sesuatu yang ditawarkan dapat menarik wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. Semakin lama wisatawan berada di destinasi pariwisata, semakin banyak kebutuhan berwisata yang harus terpenuhi pelayanannya. Pada kondisi eksisting banyak pelayanan yang belum digunakan oleh wisatawan, jadi perlu dilakukan penambahan dan perbaikan fasilitas pelengkap sebagai upaya memenuh kebuttuhan berwisata. Sehingga wisatawan lebih betah berlama-lama di Destinasi Pariwisata Curug Panglebur Gongso.
b.    Keragaman Aktifitas Wisatawan
Beragam aktifitas menarik yang bisa dilakukan wisatawan maka kunjungan wisatawan akan semakin tinggi terhadap suatu destinasi pariwisata. Wisatawan yang berkunjung di Destinasi Pariwisata Curug Panglebur Gongso setiap harinya melakukan aktifitas yaitu mandi guyuran air terjun, berfoto, makan dan minum, serta melihat pemandangan. Kurang beragamnya fasilitas pelengkap pariwisata yang menyebabkan kegiatan wisatawan menjadi monoton, sehingga wisatawan merasa jenuh untuk kembali berkunjung. Dilihat dari kondisi ini perlu upaya menambah kelengkapan fasilitas untuk menunjang keragaman aktifitas wisatawan. Aktifitas yang dilakukan wisatawan dapat menentukan fasilitas yang dibutuhkan. Selain menentukan fasilitas yang dibutuhkan, keragaman aktifitas yang dapat dilakukan wisatawan juga mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Karena semakin menarik suatu destinasi pariwisata, makan akan banyak menarik wisatawan yang berkunjung.
c.       Pemanfaatan Destinsi Pariwisata
Motivasi utama wisatawan berkunjung di Destinsi Pariwisata Curug Panglebur Gongso adalah untuk berekreasi. Terkait dengan kebutuhan wisatwan untuk rekreasi, maka yang dibutuhkan wisatawan yaitu kenyamanan dan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi wisatawan. Sehingga menimbulkan perasaan bagi wisatawan untuk kembali berkunjung di Destinsi Pariwisata Curug Panglebur Gongso. Kondisi ini yang menjadi tujuan diadakanya Destinsi Pariwisata, untuk mencapainya perlu respon deri pihak pengelola untuk melengkapi fasilitas pendukung pariwisata.
Kesimpulan dari permintaan wisata di Curug Panglebur Gongso tergolong masih rendah, oleh karena itu diperlukan banyak sekali pembenahan di segala aspek untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Solusi yang tepat untuk dapat meningkatkan permintaan wisata di Curug Panglebur Gongso adalah dengan memperbaiki segala macam fasilitas pedukung berwisata atau penawaran wisata sehingga sebagian besar wisatawan akan tertarik berkunjung dan mengunjungi kembali lain waktu.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kalau suka sama blog ini di mohon komentar nya ya,,,,