gambar diatas adalah salah satu petani di desa ku yang usia nya sudah lanjut tapi semangat untuk bertani masih sangat pwollll............... ini sebagai pembelajaran bagi kita pihak pemuda untuk tidak malas mengerjakan sesuatu hal yang telah kita pilih dan kita senangi...
ok langsung aja ke topik kali ini yaitu permasalahan pertanian di Indonesia dan cara mengatasinya....
saat kita masih sekolah dulu tentunya kita selalu diajarkan oleh guru kita bahwa negara kita adalah negara agraris yang basis ekonominya adalah bidang pertanian namun kenyaataan saat ini khususnya di jawa sudah sulit di temukan lahan pertanian yang ada lahan-lahan pertanian tersebut telah beralih fungsi menjadi permukiman penduduk, lahan industri, pusat perbelanjaan, atau lainnya. itu adalah salah satu masalah pertanian di Indonesia lebih jelas nya chek this out...
1. skala pertanian kecil atau lahan yang dimiliki oleh sebagian besar petani relatif sempit.
solusi :
pemerintah atau pihak yang berkepentingan memberikan penyuluhan atau pelatihan langsung kepada petani untuk dapat memaksimalkan lahan yang sempit tersebut agar dapat menghasilkan hasil pertanian yang maksimal, contohnya adalah dengan sistem pertanian tumpang sari dimana di sekitar pematang sawah ditanami tanaman jenis lainnya misal kacang panjang atau jagung. hasil tanaman yang menumpang ini dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual untuk menambah penghasilan bagi petani.
2. Modal yang dimiliki oelh petani sangat terbatas.
solusi:
memberikan bantuan finansial terhadap petani, caranya dengan mengembangkan kelompok tani didesa-desa, dalam kelompok tani ini diberi pinjaman oleh pemerintah untuk mengolah modal ini agar terjadi perputaran modal. dalam kelompok tani ini juga dapat dikembangkan simpan pinjam diantara anggota tentunya dengan bunga yang relatif rendah. selain secara finansial kelompok tani akan memberikan banyak keuntungan bagi petani-petani keci di desa antara lain: dapat memberikan bantuan pupuk dan benih unggul secara cuma-cuma bagi anggota kelompok tani, sesama anggota saling bertukar informasi harga hasil pertanian sehingga tidak ada petani yang menjual hasil taninya terlalu rendah, pemerintah akan lebih mudah dalam memberikan penyuluhan tentang pertanian karena dikelompok tani dikenal adanya ketua yang memandu semua anggota.
3. Penggunaan tekhnologi yang masih sederhana.
satu-satu nya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan tekhnologi yang saat ini dipakai oleh petani caranya dengan lebih banyak mengadakan penelitian oleh ilmuwan dalam negeri agar dapat menghasilkan tekhnologi tepat guna dengan harga lebih murah dan penggunaan yang mudah oleh petani-petani kecil yang kebanyakan memiliki tingkat pendidikan yang relaif lebih rendah. hal ini tentunya sangat memerlukan apresiasi dari pemerintah entah itu memberikan sponsor bagi peneliti atau langsung memberikan apresiasi yang sangat prestisius bagi pemeliti penemu teknologi terbaru.
4. Pertanian sangat dipengaruhi oleh musim.
solusi:
meningkatkan sistem irigasi yang saat ini sudah ada atau membuat sistem irigasi yang baik didaerah yang belum terdapat saluran irigasinya. jika sistem irigasinya sudah bagus dan petani dapat dengan adil memabagi air irigasi tentunya musim kemarau tidak akan lagi menjadi penghambat musim tanam tiba.
5. Wilayah pasaran hasil pertanian yang sifatnya masih sempit atau lokal.
solusi:
petani melalui organisasi seperti KUD atau kelompok tani dapat mengemas hasil pertanian tersebut agar lebih tahan lama dan lebih menarik tampailannya, hal ini akan memudahkan untuk menjual ke lingkup yang lebih luas.
6. Tekhnologi pasca panen di kalangan petani sangat minim sehingga pada saat panen langsung dijual padahal jika diolah terlebih dahulu nilai jualnya akan lebih mahal.
solusi:
pihak terkait memberikan penyuluhan atau pelatihan kepada petani prosuder pengolahan hasil pertanian tersbut agar menjadi produk yang lebih tinggi nilai jualnya. contoh nya untuk hasil ubi jalar dapat diolah menjadi kue dengan harga yang lebih mahal dibanding saat masih dalam bentuk ubi jalar.
7. Pembaruan agraria (konversi lahan pertanian) yang semakin tidak terkendali.
solusi:
regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh Undang-undang.
8. Masalah ketersediaan pupuk dan harganya yang mahal
solusi:
pemerintah seharusnya memberikan subsidi yang lebih banyak untuk pupuk agar petani lebih mudah memperoleh pupuk dan dengan harga yang murah.
9. Ketersediaan Bibit unggul yang masih terbatas.
solusi:
para ilmuwa atau akademisi lebih giat lagi melakukan rekayasa genetika agar dapat menghasilkan bibit ynggul yang benar-benar dapat di unggulkan.
10. Umumnya
berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi
pertanian (pengangguran tersembunyi).
solusi:
meningkatkan produktivitas lebih tinggi bagi petani salah satu nya adalah membuat proyek padat karya yang dikerjakan oleh sebagian besar petani, hal in bertujuan untuk menghilangkan kesongan yang terjadi pada petani saat menunggu penen tiba.
oke cukup sekian dulu postingan kali ini maaf jika ada yang tidak sesuai karena ini hanya murni dari pemikiran saya semata.... dan semoga dapat memberikan manfaat yang lebih....
terima kasih sudah berniat membaca..^_^
syukron.
BalasHapussama sama
Hapus