Gambaran
umum Curug Panglebur Gongso.
Curug
Panglebur Gongso atau juga disebut oleh warga sekitar sebagai Curug Gonso,
berada di kaki bukit Gunung Ungara, tepatnya di Desa Gondang, Kecamatan
Limbangan, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah.
Terletak sekitar 10 km ke arah utara dari obyek wisata Candi Gedung Songo.
Untuk menuju lokasi curug ini cukup mudah dan dapat di dicapai dengan kendaraan
pribadi atau umum dengan kondisi jalan yang sudah beraspal dan berkelok-kelok. Akses
jalan menuju ke curug ini bisa ditempuh melalui Boja-Limbangan, atau dari
arah Sumowono turun menuju Limbangan. Hanya saja memang untuk angkutan umum di
daerah tersebut sangat jarang. Bila dari terminal Sumowono naik angkutan umum
menuju Limbangan dengan tarif Rp 3000 sekali jalan Turun di desa Gondang. Alternatif
lain bisa menyewa ojek atau menumpang kendaraan bak terbuka yang banyak mangkal
di terminal tersebut. Selanjutnya
perjalanan dilanjutkan dengan berjlan kaki dari area parkir menuju area curug
dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Mitos
yang ada menyebutkan bahwa air terjun ini dulunya merupakan bekas pertapaan
Aditya Kumbokarno, tokoh dalam pewayangan ramayana yang berujud raksasa tapi
berhati ksatria, dalam usahanya melebur dosa yang gugur dalam pertempuran
membela negaranya, Alengka. Nama "Panglebur Gongso" sendiri diambil
dari ksatrian Kumbokarno berasal. Sebelum pergi raksasa ini meninggalkan jejak
kaki yang sampai sekarang masih terlihat dibebatuan atas grojoggan. Selain itu
terdapat juga sebuah goa, yang terletak di kanan bawah curug, yang menurut
mitos masyarakat setempat tembus sampai kemasjid demak. Goa ini pada suatu
kesempatan pernah dieksplorasi oleh beberapa mahasiswa yang hingga kedalaman
100 m tapi masih belum kelihatan ujungnya.
Penawaran (supply) wisata
Penawaran wisata
merupakan produk yang diberikan kepada wisatawan untuk dapat dinikmati.
Selanjutnya dijelaskan oleh Mc Itosh (1995:77) bahwa aspek produk wisata dapat
digolongkan kedalam empat kategori yaitu:
a.
Sumber daya alam, yang terdiri dari : udara, iklim, pegunungan, lembah,
flora
dan fauna, mata air, pantai, pemandangan alam.
b.Infrastrutur, yang
terdiri dari : sistem instalasi air bersih, sistem pembuangan air limbah, jalur gas, sistem
listrik dan telekomunikasi, sistem drainase. Fasilitas lainnya yang mencakup
jalan raya, pelabuhan udara, kereta api, jalan, tempat parkir, taman, lampu
jalan, pelabuhan laut, stasiun bis dan kereta apai, hotel, motel, restauran,
pusat perbelanjaan, museum, tempat hiburan, pertokoan.
c.
Transportasi yang terdiri dari pesawat terbang, kapal laut, kereta api, bis,
taksi,
trem.
d.
Sumber daya kebudayaan dan keramahtamahan.
Menurut
Pearce (1989:78) elemen penawaran wisata dapat dikelompokkan ke dalam :
a.
Atraksi, yang terdiri dari: alam (pemandangan, flora dan fauna, iklim, cagar
alam);
buatan manusia (tempat ibadah, monumen, bangunan peninggalan bersejarah,
museum); budaya (musik, bahasa, nyanyian rakyat, tarian, upacara adat, perayaan
tradisional).
b.
Akomodasi yang terdiri dari : hotel, motel.
c.Fasilitas pendukung, yang terdiri
dari: pelayanan pendukung (pusat perbelanjaan, toko suovenir); fasilitas
lainnya (apotik, restoran, bank, rumah
sakit).
d.
Prasarana, yang terdiri dari: prasarana transportasi (jalan, pelabuhan, stasiun
kereta api, pelabuhan udara); utilitas
(listriksaluran pembuangan air kotor, air bersih.
e.
Transportasi, yang terdiri dari: rute angkutan, moda angkutan.
Secara lebih spesifik
dan operasional dikemukakan oleh Gunn (1994:77), yang mengelompokkan aspek
penawaran wisata ke dalam: atraksi wisata,
transportasi wisata, jasa wisata, dan
informasi serta promosi wisata.
a.
Atraksi Wisata.
Atraksi
wisata yang ditawarkan oleh Curug Panglebur Gongso berupa air terjun dengan
ketinggian 7 meter yang berada di tengah hutan. Pemandangan saat menuju ke
lokasi wisata ini sangat menarik, berupa persawahan, sungai yang sangat jernih,
serta rimbunnya pepohonan yang masih banyak di sekitar air terjun. Di kawasan
wisata Curug Panglebur Gongso juga terdapat goa alami yang konon katanya
ujungnya di Masjid Demak serta bumi perkemahan yang luas untuk kegiatan diluar
seperti pramuka.
b.
Sarana Wisata dan Fasilitas Pendukung.
Akomodasi
atau sarana wisata yang terdapat di kawasan Curug Panglebur Gongso antara lain
area parkir, warung penjual makanan, dan sarana ibadah masjid yang tidak begitu
jauh dari area parkir. Untuk tempat penginapan seperti hotel atau sejenisnya
nampaknya belum tersedia di kawasan wisata ini. Toko oleh-oleh khas daerah juga
belum ditemukan di sekitar obyek wisata. Jadi secara umum sarana wisata yang
tersedia di sekitar obyek wisata Curug Panglebur Gongso termasuk masih kurang.
c.
Aksesbilitas dan Transportasi.
Dalam rangka untuk menjangkau tujuan
wisata serta obyek wisata diperlukan akses jalan dan moda transportasi yang
memadai sehingga memperlancar perjalanan wisata. Akses jalan menuju ke curug Panglebur
Gongso dapat ditempuh melalui Boja – Limbangan, atau dari arah Sumowono
turun menuju Limbangan. Untuk kondisi jalan berupa aspal berkelok yang
kondisinya saat ini kurang baik karena banyak sekali lobang di jalan tersebut.
Transportasi umum yang melintasi kawasan obyek wisata ini jumlahnya sangat
terbatas, untuk transportasi dapat menyewa ojek yang ada di Limbangan atau di
Sumowono. Tentu harga ojek lebih mahal jika dibandingkan angutan umum biasa.
Selain ojek dan transportasi umum disini juga tersedia kendaraan bak terbuka
yang banyak melintasi jalan raya Limbangan-Sumowono wisatawan dapat merasakan
sensasi menaiki mobil terbuka dengan pemandangan alam yang indah sepanjang jalan.
Namun yang paling nyaman untuk mengunjungi obyek wisata ini adalah dengan
menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
d. Informasi
dan Promosi.
Promosi dan informasi merupakan bagian
penting dari pengembangan pariwisata. Untuk informasi dan promosi di obyek
wisata Curug Panglebur Gongso hanya berupa spanduk arah menuju obyek wisata
ini. informasi dan promosi oleh pihak terkait belum banyak dikembangkan
sehingga banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui obyek wisata ini,
oleh karena itu diperlukan informasi dan promosi yang intensif dari semua pihak
agar obyek wisata ini dapat berkembang secara intensif.
Kesimpulan dari penawaran wisata yang terdapat
di curug Panglebur Gongso termasuk masih kurang, hal ini terlihat dari sarana
penginapan yang belum tersedia, transportasi umum yang belum tersedia,
aksesbilitas jalan yang kondisinya kurang terawat, serta informasi dan promosi
yang dirasa masih sangat kurang.
Permintaan
wisata pada dasarnya merupakan orang-orang yang ingin
melakukan
perjalanan wisata. Menurut Mathieson dan Wall (1982:57) permintaan
wisata
terdiri dari tiga jenis yaitu:
a. Permintaan
efektif atau permintaan aktual wisatawan yang sedang menikmati fasilitas
pariwisata misalnya orang-orang yang sedang melakukan perjalanan
b. Permintaan
tertahan (suppressed demand) merupakan seluruh atau sebagian masyarakat
yang tidak melakukan perjalanan karena alasan tertentu. Dua alasan yang
membentuk permintaan tertahan yaitu: pertama; permintaan potensial, mereka yang
ingin bepergian tetapi tidak dilakukan karena belum
mempunyai daya beli saat itu. Jika seandainya nanti
memperoleh kenaikan
pendapatan maka permintaan potensial ini akan
berubah menjai permintaan
efektif. Kedua;
permintaan tertunda, dimana golongan ini mampu membayar, tetapi karena alasan
tertentu menunda perjalanan. Jika alasan
menunda tidak ada, maka permintaan tertunda ini akan
menjadi permintaan
efektif.
c. Tidak ada permintaan. Mereka yang termasuk
kategori ini adalah mereka
yang tidak ada dan
tidak mau mengadakan perjalanan (no demand) Berdasar pemikiran tersebut,
maka pengembangan pariwisata diharapkan menjadikan orang yang semula hanya
ingin berwisata menjadi secara nyata melakukan perjalanan wisata, sedangkan
orang yang sedang/ sudah melakukan perjalanan wisata juga diha diharapkan untuk
mengadakan perjalanan lagi pada kesempatan yang akan datang.
Menurut
Pearce (1989:37), permintaan wisata yang efektif dapat diukur dengan jumlah
wisatawan, yaitu jumlah wisatawan yang meninggalkan atau mengunjungi suatu
negara, kawasan atau kota, menggunakan moda transportasi tertentu, melakukan
aktifitas wisata tertentu atau sejumlah aktifitas lainnya seperti bermalam pada
jenis akomodasi tertentu atau mengunjungi taman nasional. Dengan demikian
kebutuhan wisatawan tersebut meliputi, antara lain : atraksi wisata dan
aktifitas wisata, jasa wisata, transportasi, dan informasi wisata.
Jumlah
permintaan perjalanan wisata ke tujuan wisata secara khusus merupakan hal
penting bagi siapapun yang berkecimpung dalam dunia pariwisata. Data permintaan
yang sangat penting adalah 1) jumlah kedatangan wisatawan, 2) moda transportasi
apa yang digunakan, 3) berapa lama tinggal dan jenis akomodasi apa yang dipilih
oleh wisatawan, 4) berapa jumlah uang yang dibelanjakan
Gambaran Permintaan (demand) wisata
di Curug Penglebur Gongso.
a. Lama berwisata
Berdasarkan
hasil survei diketahui bahwa sebanyak 65% pengunjung rata-rata berada di
destinasi pariwisata Curug Panglebur Gongso selama 2 sampai 3 jam. Wisatawan
lebih banyak menghabiskan waktu untuk mandi dibawah air terjun dan menikmati
pemandangan. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menjadi tolak ukur
ketertarikan wisatawan terhadap suatu destinasi pariwisata, sehingga dapat juga
digunakan sebagai indikator penilaian daya tarik obyek. Sejauh mana
kegiatan/sesuatu yang ditawarkan dapat menarik wisatawan untuk melakukan
perjalanan wisata. Semakin lama wisatawan berada di destinasi pariwisata,
semakin banyak kebutuhan berwisata yang harus terpenuhi pelayanannya. Pada
kondisi eksisting banyak pelayanan yang belum digunakan oleh wisatawan, jadi
perlu dilakukan penambahan dan perbaikan fasilitas pelengkap sebagai upaya
memenuh kebuttuhan berwisata. Sehingga wisatawan lebih betah berlama-lama di
Destinasi Pariwisata Curug Panglebur Gongso.
b.
Keragaman
Aktifitas Wisatawan
Beragam
aktifitas menarik yang bisa dilakukan wisatawan maka kunjungan wisatawan akan
semakin tinggi terhadap suatu destinasi pariwisata. Wisatawan yang berkunjung
di Destinasi Pariwisata Curug Panglebur Gongso setiap harinya melakukan
aktifitas yaitu mandi guyuran air terjun, berfoto, makan dan minum, serta
melihat pemandangan. Kurang beragamnya fasilitas pelengkap pariwisata yang
menyebabkan kegiatan wisatawan menjadi monoton, sehingga wisatawan merasa jenuh
untuk kembali berkunjung. Dilihat dari kondisi ini perlu upaya menambah
kelengkapan fasilitas untuk menunjang keragaman aktifitas wisatawan. Aktifitas
yang dilakukan wisatawan dapat menentukan fasilitas yang dibutuhkan. Selain
menentukan fasilitas yang dibutuhkan, keragaman aktifitas yang dapat dilakukan
wisatawan juga mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Karena semakin menarik
suatu destinasi pariwisata, makan akan banyak menarik wisatawan yang
berkunjung.
c.
Pemanfaatan
Destinsi Pariwisata
Motivasi
utama wisatawan berkunjung di Destinsi Pariwisata Curug Panglebur Gongso adalah
untuk berekreasi. Terkait dengan kebutuhan wisatwan untuk rekreasi, maka yang
dibutuhkan wisatawan yaitu kenyamanan dan pelayanan yang dapat memberikan
kepuasan tersendiri bagi wisatawan. Sehingga menimbulkan perasaan bagi wisatawan
untuk kembali berkunjung di Destinsi Pariwisata Curug Panglebur Gongso. Kondisi
ini yang menjadi tujuan diadakanya Destinsi Pariwisata, untuk mencapainya perlu
respon deri pihak pengelola untuk melengkapi fasilitas pendukung pariwisata.
Kesimpulan
dari permintaan wisata di Curug Panglebur Gongso tergolong masih rendah, oleh
karena itu diperlukan banyak sekali pembenahan di segala aspek untuk meningkatkan
jumlah pengunjung. Solusi yang tepat untuk dapat meningkatkan permintaan wisata
di Curug Panglebur Gongso adalah dengan memperbaiki segala macam fasilitas
pedukung berwisata atau penawaran wisata sehingga sebagian besar wisatawan akan
tertarik berkunjung dan mengunjungi kembali lain waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kalau suka sama blog ini di mohon komentar nya ya,,,,